— 🚗 —
“Siapa?”
“Hah?”
“Kamu bales chat siapa? Mantan?” tanya Jaehyun seraya menarik seatbelt Taeyong; memasangnya, sebelum memasang seatbeltnya sendiri.
Taeyong menghela nafas pelan. “Namanya Jongin, Jaehyun. Dan iya, aku abis bales chat dia.”
“Oh.”
Taeyong mengulum senyumnya begitu mendengar balasan singkat dari kekasihnya.
Ah, rupanya Jaehyunnya sedang merajuk. Kekasihnya itu bahkan tidak menatapnya, malah sibuk memandangi jalanan dihadapannya dengan bibir bawahnya yang mengerucut, sangat menggemaskan!
“Jaehyun.”
“Hm?”
“Liat aku.”
Jaehyun menurutinya. Kini mereka saling bertatapan, hening beberapa saat sebelum si mungil melontarkan sebuah pertanyaan.
“Kamu cemburu?”
Jaehyun menghembuskan nafas pelan. “Aku cuma sedikit kesel.” ia meraih satu tangan Taeyong, menautkan jemarinya disela-sela jari mungil kekasihnya. “Aku baru pertama kali pacaran dalam seumur hidup, kamu yang pertama buat aku. Dan pas tau kamu punya mantan, aku jadi agak takut—”
“Jaehyun, dengerin aku.” Taeyong menatap lurus mata Jaehyun seraya mengeratkan tautan jemarinya. “Kak Jongin itu cuma masa lalu aku, kamu gak usah khawatir. Sekarang dan seterusnya, dihati aku cuma ada kamu. Selamanya bakal begitu. Aku sayang sama kamu, Jaehyun.”
Jaehyun tersenyum manis begitu mendengar penjelasan yang dilontarkan kekasihnya itu, terdengar begitu tulus. “Aku tau.” ia menarik dan mengecup punggung tangan Taeyong lembut.
“Aku juga sayang sama kamu. Makasih, Taeyong.”